...,, waiting ,,...

11.56 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)

you to me are everything.
The sweetest song that I could sing.


saat aku tidak merasakan kehadirannya dalam kenyataan,
aku mencoba memejamkan mata dan merasakan,

cinta yang hadir dalam ketenangan hati,
bukan kekhawatiran..

cinta yang hadir dalam kerinduan,
bukan kegusahan..

cinta yang hadir dalam kekuatan,
bukan ketidakberdayaan..

The day you give your love to me won't be a day too late

Label:

CInta itu buta, percayalah.

19.31 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)

Metromini yang aku tunggu tidak menunjukkan keadaan kemunculannya. Sudah hampir setengah jam aku menunggu disini, ditemani rintik hujan dan teriakan kenek bus untuk menarik perhatian para penumpang. Pedagang asongan pun sudah lelah berjualan seharian, kini mereka sibuk membereskan jualannya. Pak polisi terlihat jauh lebih sibuk dengan memarahi supir metromini dan kopaja untuk menjalankan kendaraannya masing-masing. Tak ada hiburan yang menyenangkan disini.

Sejam lalu, aku masih berkutat dengan kerjaan dan luapan emosi untuk sang pacar. Deadline kerjaan seharusnya berakhir sore ini, tapi beberapa masalah teknis memaksa para AE untuk memundurkan jadwal kerjaan ke klien. Sedangkan dia, yang aku harapkan menemani aku dengan tertawa seperti malam-malam sebelumnya, malah dalam keadaaan yang tidak menyenangkan.

Terlalu simple permasalahannya, tapi juga tidak mudah untuk tidak menjadi sebuah permasalahan bagi aku. Hanya, mengapa tidak ada kabar dari dia dan ketika aku memarahinya karena tidak member kabar seharian, dia malah yang berbalik marah kepadaku. Aku lah yang tidak percaya dengan dia, aku lah yang suka negative-thinking, egois dan berbagai alasan lainnya. Fffffffkkkkkkk..!!

Rintik hujan semakin berani menyerangku, kini mereka dengan jumlah yang jauh lebih banyak. Aku sempat berlindung di bawah tas, namun tidak ada perlindungan berarti, sehingga aku memilih menaiki metromini dengan nomer yang berbeda dan naek metromini lainnya di jalan. Metromini yang aku naeki, tidak terlalu penuh, jadi aku bisa memilih tempat duduk kedua dari depan sebelah kiri. Bajuku amat basah.

Dalam kedinginan dan bĂȘte. Aku tidak memperhatikan sepasang kekasih menaiki metromini dan menuju bangku paling depan, mereka tepat berada di depanku. Aku memperhatikan mereka ketika mereka mulai menduduki bangku di depanku. Seorang pria memeluk erat kekasihnya, seperti tidak akan membiarkan kekasihnya itu terlepas dari pelukannya. Dan beberapa kali ciuman mendarat di rambut kekasihnya.

Whaaaaaat...!? Apa yang terjadi denganku malem ini..!!??

Gak taukah mereka apa yang kualami malam ini. Kerjaan lembur, nunggu bus lama, berantem dengan pacar, keujanan dan kini aku harus melihat mereka bermesra-mesraan di depan mata aku. Ya mungkin mereka tidak tau apa yang aku alami, paling tidak mereka melihat ada orang yang duduk dibelakang mereka dengan wajah sangat bĂȘte!

Sekitar 15 menit aku menyaksikan keadaaan seperti itu.

Tak lama kemudian, wanita tersebut meneriakkan nama sebuah tempat kepada sang supir. Tak beberapa lama kemudian metromini pun berhenti.

Perlahan, sang wanita berdiri dan memegang besi di kursi untuk pegangan dia. Terlihat dia agak kesusahan untuk berdiri dan keluar dari bangku. Kemudian, tangan kirinya masi berpegangan dengan sang pria dan tangan kanannya berusaha meraba bagian lain untuk pegangan dia, sampai seorang penumpang membantu dia. Oh no..! Wanita itu tidak bisa melihat..!

Aku terdiam.

Kemudian, pandangan aku beralih ke tangan kiri wanita yang memegang kekasihnya, sampai pegangan mereka terlepas. Dan mataku beralih ke wajah sang pria. Oh no..!! Pria itu juga tidak bisa melihat..!!

Aku terdiam. Aku menelan ludah. Sampai metromini itu berjalan dan meninggalkan sang wanita, aku masih tidak bisa berpikir apa-apa.

Pikiran jelek aku tentang mereka berubah 180 derajat..! Bahkan aku merasa bersalah karena telah berpikiran negatif tentang mereka.
Yang ada di pikiran aku kemudian adalah aku menemukan makna lain dari sebuah kalimat, “cinta itu buta”

Dan pertanyaan-pertanyaan ..
Bagaimana mereka bisa saling cinta jika tak mampu melihat?
Bagaimana mereka bisa mempercayai pasangan mereka sepenuhnya?
Bagaimana mereka bisa tahu seseorang itu kekasih mereka?
Apakah cinta sejati itu sebenarnya bukan dilihat, tapi dirasakan?
…..?
…..?

Kemudian, aku menelpon..

“sayang, maafin aku.. AKU SAYANG KAMU.., sungguh..”


ps : note ini dibuat Tidak bermaksud menjelekkan kekurangan org lain.. hanya menceritakan kisah nyata.

Label:

page