Mohon Maaf Lahir Batin

14.11 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)



Senja sore mulai tersenyum kepadaku,

warna orange bibirnya menyentuh lembut setiap jenjang kulitku.

sentuhan hangatnya terasa menyejutkan,

karna diiringi larian kecil sang angin.

Ingin aku lukiskan semua keindahan disekitarku,

pohon bambu yang sedang berjoget ria,

anak kecil yang berlarian tawa riang

seekor ayam sedang menertawakan cacing yang berteriak ketakutan,

dan ribuan pasukan padi yang berdiri menunduk di hadapan Tuannya.

Sore yang indah di kampung halaman,

Nyanyian tenang yang begitu menawan.

Ada kebahagiaan menyaksikan berbagai keindahan yang selalu belomba menunjukkannya kepadaku.

Kebahagiaan lainnya aku dapat dari penduduk kampung,

Mereka yang selalu berbahagia.

dibalik lantai beralaskan tanah

rumah yang beratapkan jerami dan alang - alang

tempat singgah para laba – laba

Mereka yang selalu berbahagia,

yang selalu setia menghadap Tuhan,

meski tulang punggung sudah sejajar dengan sajadah,

dengan tertutupi pakaian yang selalu tertawa menganga dimana – mana.

Mereka yang selalu bahagia,

yang berbagi kebahagian di atas sebuah piring,

dengan dedaunan dan sebuah singkong yang menghiasi,

untuk menutupi perut mereka yang selalu berteriak lantang.

Mereka yang selalu berbahagia,

yang senantiasa berjalan puluhan kilo untuk menyapa orang lain,

membawa kabar baik bahwa kali ini panennya dapat terjual.

Mereka yang selalu berbahagia,

saat malam mulai menyapa,

lilin kecil memberikan sentuhan keindahannya,

diselilingi nyanyian jangkrik dalam paduan suara alam

dengan seekor katak tua sebagai pemimpinnya.

Mereka yang sangat bahagia,

selalu memberikan kebahagiaan untukku.

Dibalik kesederhanan yang terlihat nyata,

aku menemukan kekayaan dalam kehidupan mereka,

sebuah harta karun yang menjadikan mereka selalu bahagia.

Sebuah Senyuman.

Aku mendapatkan senyuman tulus dalam setiap wajah yang kutemui.

Mereka memberikan kebahagian dibalik senyum itu.

Ketika aku lelah mencari kebahagiaan dimana – mana,

Aku mendapatkannya dengan memberikan senyuman untuk mereka.

Minal Aidzin Wal Faidzin

Mohon Maaf Lahir Batin

Semoga Bulan Ramadhan menjadikan kita orang selalu berbahagia,

Dengan selalu tersenyum untuk orang lain.

Syahrizal Febrianto dan keluarga besar


Label:

hanya sebuah alasan

00.11 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)

Setahun bukanlah waktu yang cepat untuk sendiri,
bukan karena lelah mencari pengganti,
tetapi melepaskan diri dari masa lalu,
untuk apa fisik terganti tapi hati tetap terhenti,
di tempat kemarin?

Bintang yang kulihat ini,
memang belum menarik hatiku dari masa lalu,
sedikit demi sedikit ia menyadarkanku,
hidup kesendirian dalam kegelapan bukanlah ancaman,
bukanlah alasan untuk menyatu dengan gelap,
tapi bagaimana bintang tetap bertahan,
bahkan menjadi tujuan orang
untuk tetap bersinar dalam kegelapan.

aku tahu Bintang berusaha keras dalam hidupnya,
hidup dalam ancaman kegelapan disekilingnya, setiap waktu.
sendiri, hanya hatinya yang menemani,

cinta di sekelilingnya memang kadang menjadi pemantik untuk lebih bersinar,
namun lebih sering menjadi tekanan untuk bersinar lebih terang,

ia lelah,
aku tahu itu
ia butuh lebih dari itu,
aku merasakannya,
yang ia perlukan kini
orang yang mengerti setiap gerak - geriknya,
orang yang mengerti suasana hatinya,
orang yang mengerti kesakitan yang ia rasakan sehari - hari.

meski, hari itu belum datang,
ia berhasil membuat orang lain percaya ia tidak butuh apa - apa
untuk bersinar.

Bintang yang kulihat ini,
memang belum menarik hatiku dari masa lalu,
tapi menarik kesadaranku, untuk kembali ke masa kini,

Alasan itu lebih dari cukup untuk mengakui,
aku jatuh cinta kepadanya,
dari mata yang merasakan dan hati yang melihat.

Label:

biarkan Bintang menari

23.46 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)

setiap orang mempunyai kelebihan
setiap orang mempunyai kekurangan
kadang kekurangan menutupi kelebihan
sering kelebihan mengaburkan kekurangan
keinginan kuat untuk bergerak dari kekurangan
adalah kuncinya

beruntung, aku dan Bintang mempunyai kekurangan yang sama

gravitasi yang kuat membuat bintang tidak mampu bergerak jauh,
lebih sering bintang diam,
kadang karena kemauannya,
lebih sering keterbatasan tubuhnya
dan gaya lain disekitarnya

Bintang bosan dengan semua itu,
Bintang ingin bergerak jauh, jauh dari pikiran orang di sekitarnya
jauh dari tempat ia hidup dan tertidur,
Bintang kesepian lebih tepatnya seperti itu.

Bintang ingin merasakan apa yang orang lain rasakan,
merasakan letih setelah berlari kencang
merasakan keringat meluncur dari sekuncur tubuhnya.

ia marah dengan dirinya, dengan sekitarnya
namun ia tetap kalah,
ia kembali diam

Bintang ingin menari,
diantara diamnya dan keinginannya untuk menyelusuri dunia

Bintang ingin menari,
untuk menunjukkan ia lebih dari patung,
lebih dari boneka yang hanya digerakkan
oleh kemauan orang lain, bukan hasratnya.

Bintang memang rapuh, yang tidak mampu bergerak jauh
Namun, bukan berarti ia akan selalu jatuh

dan Bintang semakin rapuh
oleh anggapan orang lain tentangnya,
oleh aturan untuknya.

biarkan Bintang menari,
biarkan Bintang lebih berarti, bagi dirinya,
bukan hanya ia berarti karena ia mampu tetap berdiri.

biarkan Bintang menari,
biarkan Bintang mengetahui sejauh mana dirinya bergerak,
bukan batasan yang dibuat orang lain untuknya

biarkan Bintang menari,
mengikuti kata hatinya.

Bintang menunjukkan tariannya malam ini,
Bintang mengkerlipkan matanya, ia sangat menikmatinya
seperti aku menikmatinya dari sini,
sampai ia jatuh terlelap.

Label:

Bintang Jatuh

23.41 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)



Kemudian, bintang itu jatuh.
tiba waktunya,
setelah hanya mampu melihatnya dari jauh,
bintang itu mendarat di tempat dimana aku mampu menyentuhnya

aku berlari, lari, tanpa henti
tanpa ada yang melihat
tanpa ada yang mengetahui
kemana aku berlari
kemana hati ini terhenti

bintang itu,
terlihat begitu lelah,
terlihat beban berat yang ia tanggung selama ini,
sendiri,

bukan karena dirinya tidak mampu membagi beban itu ke yang lain
tapi orang lain yang tak mampu menerima beban itu

bukannya cuma hatinya yang terluka
beban itu menimbulkan luka di tangannya,
bukan karena orang lain,
bukan karena ia tidak mampu menerima beban itu
tapi karena dirinya sendiri tidak mampu melepaskan sakitnya
sakit dari beban yang ia tanggung.
ia menyakiti dirinya sendiri
supaya beban itu dapat keluar

aku mampu merasakan sakitnya
sakit yang ia dapat dari luka itu,
sakit yang hanya mampu aku lihat,
tidak temannya, tidak pujaannya

"hai" kataku padanya.
kata yang akhirnya ia dengar
kata yang mampu aku keluarkan pertama kali

bintang itu kaget,
ia tidak menyangka ada yang melihatnya saat ini,
"aku melihatmu sekian waktu," batinku saat itu.

pertemuan pertama itu berlangsung cepat
perkenalan yang bukan pada saat yang indah
perkenalan yang malah terjadi pada saat bencana,
pertemuan pertama itu bukanlah bencana
tapi rencana yang dipersiapkan selama waktu yang lama.

sangat terlihat dari perbincangan yang kita lakukan
sakit yang ia rasakan sendiri.
tanpa direncanakan, mulutku berkata
"aku mampu menerima beban yang kamu punya,
seandainya aku tidak mampu, biarkan luka itu milikku,
jangan jadi milikmu lagi"


Label:

antara Aku dan Bintang

23.33 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)



Semua orang pasti jatuh cinta ketika melihat bintang
tak terpungkiri,
aku pun jatuh cinta,
meski aku benci mengakuinya,
jatuh cinta ketika pertama melihatnya,
tapi tetap tak terbantahkan

tak ada alasan pasti, untuk jatuh cinta kepada bintang.
semua orang butuh cahaya,
setiap malam ada bintang, ada bulan
setiap kegelapan ada cahaya
dalam kegelapan setiap orang menuju cahaya,
sekecil apapun cahaya itu,
seperti bintang.

tempatnya yang terlalu tinggi,
setiap orang mencoba menggapainya,
tapi tangan terlalu pendek untuk sampai kesana.

bagiku ini sudah cukup,
menikmati setiap gerakannya,
menikmati setiap kelip cahayanya,
mengikuti setiap tawanya,
menenangkan setiap tangisnya.

sahabat pernah mengingatkan,
dunianya berbeda dengan dunia ku,
kalau bukan aku yang kehabisan oksigen untuk kesana,
atau dia akan mati karena kehilangan cahaya,
untuk sampai ke tempatku.

tertegun aku mendengarnya,
mungkin benar, mungkin juga tidak.

benar,
karena untuk mencapai tempat yang berbeda diperlukan energi yang besar..
menyamakan perbedaan diantara dua hal yang berbeda
adalah hal yang mustahil.
kita punya tempat yang berbeda,
bintang punya tempat yang jauh tinggi disana,
aku tidak.

salah,
bintang tidak akan hidup di duniaku,
aku juga tidak mungkin bertahan dalam dunianya,
tapi mungkin kita akan bertemu di satu titik
di tempat yang berbeda dari aku, dan bintang.

Bintang pernah berbisik,
ia menyukai lautan,
ia bisa melihat lautan kapanpun,
karena lautan begitu luas untuk dilihat dari manapun.

aku akan jadi lautan,
tempat sinarnya terpantul indah,
tempat terjatuh ketika ia lelah,
dan aku akan memelukmu erat..


Label:

Bintang

23.30 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)



namanya bintang
sekian lama aku hanya bisa melihatnya
dari tempat yang belum tentu dia bisa lihat

melihatnya,
menyaksikannya,
kadang ia bersinar terang
kadang ia meredup
kadang ia tidak terlihat,
tapi aku tetap menunggunya sampai ia bisa terlihat kembali

dari waktu ke waktu ternyata aku hanya bisa melihatnya,
bercerita ke teman tentang bagaimana keadaan bintang saat ini
berkhayal, kalau bintang telah melihatku
bermimpi, aku bisa sampai ke tempatnya

tak ada yang tau kenapa aku betah melihatnya berlama - lama
aku juga tidak tau pasti,
mungkin karena aku mampu beradaptasi dengan cahayanya yang lembut
sehingga tidak ada kegalauan sedikitpun
beda dengan bintang yang lain, terlalu keras.

kali ini hujan deras
tapi aku tetap ingin melihatnya,
2 minggu ini waktuku dihabiskan tanpa bisa melihatnya
aku butuh ketenangan
aku hanya butuh melihatnya,
tanpa dia tau aku bisa melihatnya.

2 jam aku berteduh menunggu hujan selesai,
diam, tak mau melangkah kemanapun.

Tuhan akhirnya mengijinkan aku untuk melihatnya.
kali ini ia hanya sedikit bersinar
mungkin ia lelah
mungkin ia tersita pikirannya dengan tugasnya

lambat laun sinarnya kembali merekah senantiasa sinar - sinar disampingnya

aku tetap menyaksikannya

setiap gerakannya, tak ada yang terlewati

sampai akhirnya ia pulang,.
sampai itu juga ia tidak tau aku menyaksikannya
di tempat ini,
di tempat yang bisa melihatmu.

Label:

page