Lagu Romantis..

14.51 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (2)

Drrrrrttt..
hape Nokia Putra bergetar.. Nama Dian tertulis.

“Halo.. kamu dimana?”

“halo. Aku di Rumah sakit”

“Jaga?”

“Iya, masi ada pasien..”

“kalo udah selese, langsung pulang ya..!”

“iya..”

“kamu udah makan..?”

“udah, barusan sama temen”

“Kok kamu lemes banget?”

“iyaaa.. cape bangeet, 2 pasien dioperasi hari ini..”

“ya ampuun.. kasian kamuu..”

“pengen dipijit sama kamu,, pegel2 niih,.. hehe”

“makanya, kamu lembur mulu siih.. udah badan jadi pegel-pegel, mana jarang ketemu kitanya..!” Emang kamu gak kangen aku?”

“kangen.. tapi gimana lagii,, kerjaan aku banyaak.. gak mungkin juga aku tinggal.. coba kamu juga jadi dokter, pasti kamu bisa ngerasain gmn beratnya kalo jd dokter..hehe”

“hmm iya siih, mau aku nyanyiin? Biar kamu semangat lagi.. hehe.. ayoo mau request lagu apa? Hmm.. apa yaa..”

“mauu.. yang romantis ajah, kan udah malem, pasti tambah romantis deh..”

“boleeh, tapi suara aku agak serak, susah buat nada romantis..hehe”

“serak kenapa? kamu cape ya..”

“iya, cape bangeeet ~~..”

“kasian kamu..kamu kemana aja seharian???

“aku abis foto prewed….”

Label:

Sebuah Kado Ulang Tahun

14.50 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)

Kafe ini tidak terlalu besar, tapi karena sepi, jadi lebih terlihat sangat luas. Aku sudah duduk hampir 2 jam di meja paling ujung dengan memegang kotak kecil dengan hiasan pita pink di atasnya. Menunggu seseorang datang mengambilnya. Ukuran kotak cukup kecil, sekitar 20 X 20 cm. Tapi cukup besar pejuangan mendapatkannya. Ya, aku harus menjelajah puluhan toko antik dalam waktu 4 bulan untuk mendapatkan benda itu. Setengah tahun yang lalu, aku dengar ia sangat menginginkan benda itu.Dan hari ini dia ulang tahun.

Aneh juga, wanita seperti dia bisa menginginkan benda itu. Selama 4 tahun dekat dengannya, tak pernah sekalipun aku tahu dia sangat menginginkan sebuah benda. Dan baru setahun yang lalu, ada sesuatu yang tidak aku ketahui tentangnya.

Ketika aku mengetahui dia menyukai benda itu, aku pun langsung mencarinya. Aku sangat ingin membuatnya sangat berbahagia dengan benda itu. Begitulah aku, selalu ingin membuatnya tersenyum dengan apa yang aku lakukan untuknya. Karena, dia juga AMAT SANGAT membuat aku BAHAGIA SELALU.

Aku masih memainkan kotak itu, lama sekali orang itu datang. Pelayan café sudah beberapa kali menawari menu, namun aku selalu bilang sedang menunggu seseorang. Dengan minuman cola float aku menghabiskan waktu menunggunya datang. Mungkin, jalanan macet banget, pikirku menghibur diri.

Sebelum cola float gelas kedua habis, akhirnya orang itu datang.

“Halo feb, sori macet banget di jalan! Udah lama lo ya?”

“Gpp ndra, gw sekalian nongkrong kok. o iya nih, kadonya..”

“waah, tengkyu banget.. Yakin lo gak bisa dateng ke acara Ulang Taunnya?”

“Gak bisa ndra, gw ada kerjaan, besok present..”

“Oke deh, tenkyu ya udah nyariin kadonya, gw malah gak tau klo dia pengen banget nih kado!”

“Iya, tp lo jangan bilang dari gw. Lo kan cowonya, pasti dia seneng banget kalo kado itu dari lo.. hehe..”

“sip deeh.. Sori gw langsung cabut.. Udah telat!”



Setelah indra pergi, aku memesan makanan.

Label:

Malaikat Pemalu yang Lucu

14.47 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)

Saatnya siang hari,
Aku berlari menembus panas matahari.
Waktu itu, aku menemuinya..
Di ujung jalan kecil, gang kenari.

Matanya tertutup kaca kecil,
dengan rambut yang berantakan.

Wanita itu adalah malaikat pemalu yang lucu..
Yang selalu aku tunggu di kala suasana hati yang tak menentu..
Yang selalu aku ingat saat senang melekat,
Yang tidak pernah aku lewatkan kedatangannya.

Wanita itu adalah malaikat pemalu yang lucu..
Satu persatu bunga pun malu, saat dia berlalu,
Satu persatu bintang pun bersinar, saat dia keluar.

Wanita itu adalah malaikat pemalu yang lucu..
Yang aku tahu, dia tidak begitu saja turun dari surga
Yang aku tahu, dia membawa kebahagiaan untukku,
dari tawa dan senyuman lembutnya, selalu.

Wanita itu adalah malaikat pemalu yang lucu..
Yang mencerminkan keindahan dalam mimpi
dan anugerah di bumi.

Wanita itu adalah malaikat pemalu yang lucu..
yang selalu menyembunyikan sayapnya di dalam baju.



ps :
tanpamu, kok aneh ya tulisannya..
hmm..

Label:

mari memancing

22.40 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (1)

malam hari ini aku kembali mengamati pasangan,
mereka berusaha menikmati alunan musik yang tersaji di depan mereka,
mereka mencoba menyatu dengan suara yang dihasilkan,

segalanya nampak sempurna waktu itu

waktu, tempat, suasana
terasa sangat indah,

khususnya malam itu,
hampir tidak pernah sinar bulan berhenti menambah keindahan mereka berdua,
yang selalu diselingi tawa dan senyuman

tapi kenyataan tidak sesempurna itu,

perjalanan yang terlihat sempurna ternyata makin memperbesar ketidaksempurnaan itu.
ketidakcocokan yang dianggap tidak pernah ada,
makin membesar dalam tiap pertemuan mereka.

sang pria menjadi sosok yang tidak pernah salah di mata wanita,
itulah kesalahan dia,
tidak sedikitpun wanita tersebut mempunyai kesempatan
menjadikannya lebih baik.

sang wanita berusaha menjadi sosok yang terbaik,
sampai - sampai ia melupakan siapa dia sebenarnya,

mungkin mereka melupakan sebuah prinsip

bagaimana seekor ikan harus dipancing ?
bukan oleh makanan kesukaan pemancing.
ikan jauh lebih menyukai sebuah cacing
dibanding makanan enak sang pemancing.

Label:

Bebaskan Hatimu

18.40 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)


Pagi ini aku mendengar suaranya..
Tidak seberat peristiwa tahun lalu..
Aku tahu meskipun hatinya tidak pernah kembali utuh
Ia berusaha merangkai kembali hatinya
Sayang, ada bagian yang ia pisahkan.

Titi, aku biasa menyebutnya.
Panggilan itu aku dapat karena sifatnya yang kekanak – kanakan
Meskipun sebenarnya ia dewasa untuk seumuran dengannya, aku lebih suka melihatnya begitu.
Ia dapat meramaikan suasana dengan cara berpakaiannya yang ramai, merah kuning hijau ia gabung jadi satu.
Sikapnya pun ia buat seperti anak – anak, bukan karena ia ingin dipandang seperti itu, hanya karena ia ingin menyenangkan orang – orang yang berada didekatnya.

Aku melihat simfoni nyanyian keindahan terpancar dalam dirinya.
Pancaran matanya selalu menunjukkan kebaikan dalam dirinya, seperti mengatakan ”hai,, aku disini, aku akan buat harimu selalu menyenangkan..”
Kata – kata yang keluar dari mulutnya meski bukan seluruhnya kebenaran, tapi lebih kesebuah ketepatan dengan siapa dia berbicara, hanya karena ia tidak pernah ingin menyakiti lawan bicaranya.
Sedikit saja senyuman itu terlihat dari wajahnya, seperti sebuah teriakan ”Subhaanallah.. betapa indah ciptaanmu ini ya Allah..”

Hatinya ternyata jauh lebih indah dari yang terlihat,
Hatinya mampu memberikan seluruh cintanya kepada pasangannya, jauh melebihi kapasitas hati pasangannya.
Hatinya mampu menampung tombak yang menancap dan menjadikannya sebuah taman hati yang lebih indah dari sebelumnya.
Hatinya mampu merubah suasana perang menjadi sebuah medan puji – pujian.
Kasih sayang dan perhatiannya untuk seorang yang ia cinta tercurahkan senantiasa ia bernafas.

Aku selalu ingin melihat ia seperti itu,
Sayang keadaan memaksaku untuk tidak bisa melihatnya seperti dulu,
Semua keindahan dalam dirinya seperti terbelengu lapisan yang sangat tipis namun buram.

Apakah itu rasa sakit peristiwa masa lalu ?
Apakah itu cinta yang tidak pernah ia lupakan ?
Apakah itu cinta yang tidak berusaha ia lepaskan ?
Apakah itu rasa sesal cinta masa lalunya ?
Aku sendiri mencoba tidak mencari tau,
Sayang jawabannya tidak pernah lepas dari wajahnya,,

Semoga, aku bisa melihatnya seperti dulu.
Ps ; gw berusaha membuat bahasanya senorak mungkin, tapi ternyata masih kalah dengan aslinya..


Label:

tentang dia

18.24 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)

Dentang jam menyuruhku tidur,
menghindari kenangan yang senantiasa menusukku di saat sepi.
Begitupun angin malam yang membawa suaranya,
yang meramaikan keheningan malam.

Aku hanya ingin melupakannya,
melupakan semua senyuman indah yang mengingatkan harapan tentang sebuah kata, belahan jiwa..
Aku hanya ingin membencinya,
sama seperti keinginan untuk menjadikannya kekasih hati.


Label:

Mohon Maaf Lahir Batin

14.11 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)



Senja sore mulai tersenyum kepadaku,

warna orange bibirnya menyentuh lembut setiap jenjang kulitku.

sentuhan hangatnya terasa menyejutkan,

karna diiringi larian kecil sang angin.

Ingin aku lukiskan semua keindahan disekitarku,

pohon bambu yang sedang berjoget ria,

anak kecil yang berlarian tawa riang

seekor ayam sedang menertawakan cacing yang berteriak ketakutan,

dan ribuan pasukan padi yang berdiri menunduk di hadapan Tuannya.

Sore yang indah di kampung halaman,

Nyanyian tenang yang begitu menawan.

Ada kebahagiaan menyaksikan berbagai keindahan yang selalu belomba menunjukkannya kepadaku.

Kebahagiaan lainnya aku dapat dari penduduk kampung,

Mereka yang selalu berbahagia.

dibalik lantai beralaskan tanah

rumah yang beratapkan jerami dan alang - alang

tempat singgah para laba – laba

Mereka yang selalu berbahagia,

yang selalu setia menghadap Tuhan,

meski tulang punggung sudah sejajar dengan sajadah,

dengan tertutupi pakaian yang selalu tertawa menganga dimana – mana.

Mereka yang selalu bahagia,

yang berbagi kebahagian di atas sebuah piring,

dengan dedaunan dan sebuah singkong yang menghiasi,

untuk menutupi perut mereka yang selalu berteriak lantang.

Mereka yang selalu berbahagia,

yang senantiasa berjalan puluhan kilo untuk menyapa orang lain,

membawa kabar baik bahwa kali ini panennya dapat terjual.

Mereka yang selalu berbahagia,

saat malam mulai menyapa,

lilin kecil memberikan sentuhan keindahannya,

diselilingi nyanyian jangkrik dalam paduan suara alam

dengan seekor katak tua sebagai pemimpinnya.

Mereka yang sangat bahagia,

selalu memberikan kebahagiaan untukku.

Dibalik kesederhanan yang terlihat nyata,

aku menemukan kekayaan dalam kehidupan mereka,

sebuah harta karun yang menjadikan mereka selalu bahagia.

Sebuah Senyuman.

Aku mendapatkan senyuman tulus dalam setiap wajah yang kutemui.

Mereka memberikan kebahagian dibalik senyum itu.

Ketika aku lelah mencari kebahagiaan dimana – mana,

Aku mendapatkannya dengan memberikan senyuman untuk mereka.

Minal Aidzin Wal Faidzin

Mohon Maaf Lahir Batin

Semoga Bulan Ramadhan menjadikan kita orang selalu berbahagia,

Dengan selalu tersenyum untuk orang lain.

Syahrizal Febrianto dan keluarga besar


Label:

hanya sebuah alasan

00.11 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)

Setahun bukanlah waktu yang cepat untuk sendiri,
bukan karena lelah mencari pengganti,
tetapi melepaskan diri dari masa lalu,
untuk apa fisik terganti tapi hati tetap terhenti,
di tempat kemarin?

Bintang yang kulihat ini,
memang belum menarik hatiku dari masa lalu,
sedikit demi sedikit ia menyadarkanku,
hidup kesendirian dalam kegelapan bukanlah ancaman,
bukanlah alasan untuk menyatu dengan gelap,
tapi bagaimana bintang tetap bertahan,
bahkan menjadi tujuan orang
untuk tetap bersinar dalam kegelapan.

aku tahu Bintang berusaha keras dalam hidupnya,
hidup dalam ancaman kegelapan disekilingnya, setiap waktu.
sendiri, hanya hatinya yang menemani,

cinta di sekelilingnya memang kadang menjadi pemantik untuk lebih bersinar,
namun lebih sering menjadi tekanan untuk bersinar lebih terang,

ia lelah,
aku tahu itu
ia butuh lebih dari itu,
aku merasakannya,
yang ia perlukan kini
orang yang mengerti setiap gerak - geriknya,
orang yang mengerti suasana hatinya,
orang yang mengerti kesakitan yang ia rasakan sehari - hari.

meski, hari itu belum datang,
ia berhasil membuat orang lain percaya ia tidak butuh apa - apa
untuk bersinar.

Bintang yang kulihat ini,
memang belum menarik hatiku dari masa lalu,
tapi menarik kesadaranku, untuk kembali ke masa kini,

Alasan itu lebih dari cukup untuk mengakui,
aku jatuh cinta kepadanya,
dari mata yang merasakan dan hati yang melihat.

Label:

biarkan Bintang menari

23.46 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)

setiap orang mempunyai kelebihan
setiap orang mempunyai kekurangan
kadang kekurangan menutupi kelebihan
sering kelebihan mengaburkan kekurangan
keinginan kuat untuk bergerak dari kekurangan
adalah kuncinya

beruntung, aku dan Bintang mempunyai kekurangan yang sama

gravitasi yang kuat membuat bintang tidak mampu bergerak jauh,
lebih sering bintang diam,
kadang karena kemauannya,
lebih sering keterbatasan tubuhnya
dan gaya lain disekitarnya

Bintang bosan dengan semua itu,
Bintang ingin bergerak jauh, jauh dari pikiran orang di sekitarnya
jauh dari tempat ia hidup dan tertidur,
Bintang kesepian lebih tepatnya seperti itu.

Bintang ingin merasakan apa yang orang lain rasakan,
merasakan letih setelah berlari kencang
merasakan keringat meluncur dari sekuncur tubuhnya.

ia marah dengan dirinya, dengan sekitarnya
namun ia tetap kalah,
ia kembali diam

Bintang ingin menari,
diantara diamnya dan keinginannya untuk menyelusuri dunia

Bintang ingin menari,
untuk menunjukkan ia lebih dari patung,
lebih dari boneka yang hanya digerakkan
oleh kemauan orang lain, bukan hasratnya.

Bintang memang rapuh, yang tidak mampu bergerak jauh
Namun, bukan berarti ia akan selalu jatuh

dan Bintang semakin rapuh
oleh anggapan orang lain tentangnya,
oleh aturan untuknya.

biarkan Bintang menari,
biarkan Bintang lebih berarti, bagi dirinya,
bukan hanya ia berarti karena ia mampu tetap berdiri.

biarkan Bintang menari,
biarkan Bintang mengetahui sejauh mana dirinya bergerak,
bukan batasan yang dibuat orang lain untuknya

biarkan Bintang menari,
mengikuti kata hatinya.

Bintang menunjukkan tariannya malam ini,
Bintang mengkerlipkan matanya, ia sangat menikmatinya
seperti aku menikmatinya dari sini,
sampai ia jatuh terlelap.

Label:

Bintang Jatuh

23.41 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)



Kemudian, bintang itu jatuh.
tiba waktunya,
setelah hanya mampu melihatnya dari jauh,
bintang itu mendarat di tempat dimana aku mampu menyentuhnya

aku berlari, lari, tanpa henti
tanpa ada yang melihat
tanpa ada yang mengetahui
kemana aku berlari
kemana hati ini terhenti

bintang itu,
terlihat begitu lelah,
terlihat beban berat yang ia tanggung selama ini,
sendiri,

bukan karena dirinya tidak mampu membagi beban itu ke yang lain
tapi orang lain yang tak mampu menerima beban itu

bukannya cuma hatinya yang terluka
beban itu menimbulkan luka di tangannya,
bukan karena orang lain,
bukan karena ia tidak mampu menerima beban itu
tapi karena dirinya sendiri tidak mampu melepaskan sakitnya
sakit dari beban yang ia tanggung.
ia menyakiti dirinya sendiri
supaya beban itu dapat keluar

aku mampu merasakan sakitnya
sakit yang ia dapat dari luka itu,
sakit yang hanya mampu aku lihat,
tidak temannya, tidak pujaannya

"hai" kataku padanya.
kata yang akhirnya ia dengar
kata yang mampu aku keluarkan pertama kali

bintang itu kaget,
ia tidak menyangka ada yang melihatnya saat ini,
"aku melihatmu sekian waktu," batinku saat itu.

pertemuan pertama itu berlangsung cepat
perkenalan yang bukan pada saat yang indah
perkenalan yang malah terjadi pada saat bencana,
pertemuan pertama itu bukanlah bencana
tapi rencana yang dipersiapkan selama waktu yang lama.

sangat terlihat dari perbincangan yang kita lakukan
sakit yang ia rasakan sendiri.
tanpa direncanakan, mulutku berkata
"aku mampu menerima beban yang kamu punya,
seandainya aku tidak mampu, biarkan luka itu milikku,
jangan jadi milikmu lagi"


Label:

antara Aku dan Bintang

23.33 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)



Semua orang pasti jatuh cinta ketika melihat bintang
tak terpungkiri,
aku pun jatuh cinta,
meski aku benci mengakuinya,
jatuh cinta ketika pertama melihatnya,
tapi tetap tak terbantahkan

tak ada alasan pasti, untuk jatuh cinta kepada bintang.
semua orang butuh cahaya,
setiap malam ada bintang, ada bulan
setiap kegelapan ada cahaya
dalam kegelapan setiap orang menuju cahaya,
sekecil apapun cahaya itu,
seperti bintang.

tempatnya yang terlalu tinggi,
setiap orang mencoba menggapainya,
tapi tangan terlalu pendek untuk sampai kesana.

bagiku ini sudah cukup,
menikmati setiap gerakannya,
menikmati setiap kelip cahayanya,
mengikuti setiap tawanya,
menenangkan setiap tangisnya.

sahabat pernah mengingatkan,
dunianya berbeda dengan dunia ku,
kalau bukan aku yang kehabisan oksigen untuk kesana,
atau dia akan mati karena kehilangan cahaya,
untuk sampai ke tempatku.

tertegun aku mendengarnya,
mungkin benar, mungkin juga tidak.

benar,
karena untuk mencapai tempat yang berbeda diperlukan energi yang besar..
menyamakan perbedaan diantara dua hal yang berbeda
adalah hal yang mustahil.
kita punya tempat yang berbeda,
bintang punya tempat yang jauh tinggi disana,
aku tidak.

salah,
bintang tidak akan hidup di duniaku,
aku juga tidak mungkin bertahan dalam dunianya,
tapi mungkin kita akan bertemu di satu titik
di tempat yang berbeda dari aku, dan bintang.

Bintang pernah berbisik,
ia menyukai lautan,
ia bisa melihat lautan kapanpun,
karena lautan begitu luas untuk dilihat dari manapun.

aku akan jadi lautan,
tempat sinarnya terpantul indah,
tempat terjatuh ketika ia lelah,
dan aku akan memelukmu erat..


Label:

Bintang

23.30 / Diposting oleh me, myself and mine / komentar (0)



namanya bintang
sekian lama aku hanya bisa melihatnya
dari tempat yang belum tentu dia bisa lihat

melihatnya,
menyaksikannya,
kadang ia bersinar terang
kadang ia meredup
kadang ia tidak terlihat,
tapi aku tetap menunggunya sampai ia bisa terlihat kembali

dari waktu ke waktu ternyata aku hanya bisa melihatnya,
bercerita ke teman tentang bagaimana keadaan bintang saat ini
berkhayal, kalau bintang telah melihatku
bermimpi, aku bisa sampai ke tempatnya

tak ada yang tau kenapa aku betah melihatnya berlama - lama
aku juga tidak tau pasti,
mungkin karena aku mampu beradaptasi dengan cahayanya yang lembut
sehingga tidak ada kegalauan sedikitpun
beda dengan bintang yang lain, terlalu keras.

kali ini hujan deras
tapi aku tetap ingin melihatnya,
2 minggu ini waktuku dihabiskan tanpa bisa melihatnya
aku butuh ketenangan
aku hanya butuh melihatnya,
tanpa dia tau aku bisa melihatnya.

2 jam aku berteduh menunggu hujan selesai,
diam, tak mau melangkah kemanapun.

Tuhan akhirnya mengijinkan aku untuk melihatnya.
kali ini ia hanya sedikit bersinar
mungkin ia lelah
mungkin ia tersita pikirannya dengan tugasnya

lambat laun sinarnya kembali merekah senantiasa sinar - sinar disampingnya

aku tetap menyaksikannya

setiap gerakannya, tak ada yang terlewati

sampai akhirnya ia pulang,.
sampai itu juga ia tidak tau aku menyaksikannya
di tempat ini,
di tempat yang bisa melihatmu.

Label:

page