Senja sore mulai tersenyum kepadaku,
warna orange bibirnya menyentuh lembut setiap jenjang kulitku.
sentuhan hangatnya terasa menyejutkan,
karna diiringi larian kecil sang angin.
Ingin aku lukiskan semua keindahan disekitarku,
pohon bambu yang sedang berjoget ria,
anak kecil yang berlarian tawa riang
seekor ayam sedang menertawakan cacing yang berteriak ketakutan,
dan ribuan pasukan padi yang berdiri menunduk di hadapan Tuannya.
Sore yang indah di kampung halaman,
Nyanyian tenang yang begitu menawan.
Ada kebahagiaan menyaksikan berbagai keindahan yang selalu belomba menunjukkannya kepadaku.
Kebahagiaan lainnya aku dapat dari penduduk kampung,
Mereka yang selalu berbahagia.
dibalik lantai beralaskan tanah
rumah yang beratapkan jerami dan alang - alang
tempat singgah para laba – laba
Mereka yang selalu berbahagia,
yang selalu setia menghadap Tuhan,
meski tulang punggung sudah sejajar dengan sajadah,
dengan tertutupi pakaian yang selalu tertawa menganga dimana – mana.
Mereka yang selalu bahagia,
yang berbagi kebahagian di atas sebuah piring,
dengan dedaunan dan sebuah singkong yang menghiasi,
untuk menutupi perut mereka yang selalu berteriak lantang.
Mereka yang selalu berbahagia,
yang senantiasa berjalan puluhan kilo untuk menyapa orang lain,
membawa kabar baik bahwa kali ini panennya dapat terjual.
Mereka yang selalu berbahagia,
saat malam mulai menyapa,
lilin kecil memberikan sentuhan keindahannya,
diselilingi nyanyian jangkrik dalam paduan suara alam
dengan seekor katak tua sebagai pemimpinnya.
Mereka yang sangat bahagia,
selalu memberikan kebahagiaan untukku.
aku menemukan kekayaan dalam kehidupan mereka,
sebuah harta karun yang menjadikan mereka selalu bahagia.
Sebuah Senyuman.
Aku mendapatkan senyuman tulus dalam setiap wajah yang kutemui.
Mereka memberikan kebahagian dibalik senyum itu.
Ketika aku lelah mencari kebahagiaan dimana – mana,
Aku mendapatkannya dengan memberikan senyuman untuk mereka.
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir Batin
Semoga Bulan Ramadhan menjadikan kita orang selalu berbahagia,
Dengan selalu tersenyum untuk orang lain.
Syahrizal Febrianto dan keluarga besar
0 komentar:
Posting Komentar